Belum diputuskannya kebijakan kenaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM) bersubsidi menyebabkan ketidakpastian dalam perekonomian dalam
negeri.
Rofi Munawar, anggota Komisi VII DPR, mengatakan saat ini
sebenarnya pasar membutuhkan kepastian kebijakan pemerintah terkait BBM
untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Apalagi, pertumbuhan ekonomi saat
ini harus terus berjalan dengan pasokan energi yang sifatnya
berkelanjutan dan terbarukan.
“Ketidakpastian wacana kenaikkan
harga BBM subsidi telah membuat keresahan sosial dan membuat aktivitas
ekonomi masyarakat terganggu. Ini menunjukkan pemerintah kurang baik
dalam melakukan antisipasi dan perencanaan pengelolaan BBM subsidi,”
katanya melalui siaran persnya di Jakarta.
Rofi
mengungkapkan selama ini pemerintah selalu menjadikan BBM sebagai
komoditas, tanpa memikirkan pilihan energi alternatif untuk menggantikan
peran BBM. Akibatnya, masyarakat harus menanggung beban saat subsidi
untuk BBM menjadi semakin besar karena pengelolaan yang kurang baik.
Menurutnya,
kenaikkan harga BBM akan berdampak pada semakin tingginya inflasi di
dalam negeri. Alasannya, kenaikkan itu akan berpengaruh langsung kepada
harga berbagai komoditas pokok masyarakat.
“Kenaikan BBM akan
memberatkan masyarakat kecil, karena harga beragam komoditas akan ikut
naik secara bersamaan. Perencanaan pemerintah terkait kebijakan BBM
bersubsidi sangat lemah, sehingga rakyat dibebankan” ungkapnya.
Lebih
lanjut Rofi menjelaskan Pemerintah harus menjelaskan pengalihan dana
subsidi BBM yang berhasil dihemat kepada DPR. Pasalnya, pengalihan
tersebut menyangkut penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN).
Sebelumnya, Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Nasional (Musrembangnas) di Hotel Bidakara, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono mengatakan harga BBM dinaikkan bila dana kompensasi untuk
bantuan dan perlindungan sosial atas dampak kenaikan BBM sudah siap.
“Jika
harus ada kenaikan BBM maka kompensasi dan bantuan itu harus siap.
Dananya harus tersedia. Dan saya berharap Pemerintah dan DPR bisa
menetapkan dan merampungkan APBNP 2013 ini. Pemerintah berharap bersama
DPR bisa membahasnya Mei 2013 . Saya harapkan ini dapat kita percepat,”
katanya.
Presiden berharap baik pemerintah maupun DPR memiliki
sense of responsibility, termasuk dalam hal kompensasi, manakala harga
BBM naik. Sebagai bentuk kompensasi atas kenaikan harga BBM, SBY
menyebutkan ada sejumlah bantuan yang dapat dipersiapkan oleh
pemerintah.
Bantuan tersebut antara lain bantuan langsung
sementara masyarakat (BLSM), bantuan beras miskin, beasiswa miskin,
program keluarga harapan (PKH) untuk keluarga yang sangat miskin, serta
bantuan lain baik dari pusat dan daerah maupun bantuan yang berupa
kesetiakawanan sosial dari BUMN, swasta dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar